Jumat, 22 Februari 2019

IRASIONAL-NYA TARIF PENERBANGAN

Judul di atas bukan tanpa sebab saya tuliskan. Ini bentuk kegelisahan saya terhadap negara yang entah tidak peduli atau tidak punya power sehingga tidak bisa menekan maskapai untuk memberlakukan tarif yang wajar untuk penerbangan di Indonesia

Tidak percaya ? anda bisa bandingkan tarif pesawat di kota segitiga emas Indonesia (MEDAN) dengan dua negara tetangganya (SINGAPORE & MALAYSIA)

Cek di situs penjualan tiket online harga tiket pesawat dari tiga kota berbeda yang berdekatan (MEDAN/SINGAPORE/MALAYSIA) ke kota tujuan yang sama dan tanggal yang sama

EXAMPLE

Kota tujuan                                        : JAKARTA

Tanggal keberangkatan                : 19 APRIL 2019

Updates online                                 : 22 APRIL 2019

TARIF TIKET (TERMURAH) DARI

MEDAN LANGSUNG (2J 25 M)                                : IDR 1.568.000


KUALA LUMPUR LANGSUNG(1J 55M)                : IDR 652.000


SELISIH WAKTU HANYA 30 MENIT TAPI HARGA TIKET KURANG DARI 50% TARIF DALAM NEGERI


SINGAPORE LANGSUNG (1J 55M)        : IDR 794.900


SELISIH WAKTU 30 MENIT TAPI HARGA TIKET SEPARUH TARIF DALAM NEGERI


MAU PERBANDINGAN LAIN LAGI  ?

Kota tujuan                                        : BALI

Tanggal keberangkatan                : 30 MEI 2019

MEDAN (TRANSIT)                       IDR 1.677.500


MALAYSIA  (DIRECT)                   IDR     617.500


SINGAPORE TRANSIT                  IDR 1.276.400


SINGAPORE (DIRECT)                 IDR 1.369.900                                 




Kadang saya heran dengan negara kita. Hutang luar negeri menumpuk, rakyat masih banyak yang menerima dana bantuan pemerintah, tapi tarif pesawat sangat-sangat tidak masuk akal (apalagi dibanding dua negara tetangga yang lebih sejahtera. Terkesan ‘MAU DIBIKIN SEMISKIN APALAGI RAKYATNYA)

Ketidak masuk akalan tersebut juga dibiarkan dan bukan dituntaskan.

Saya tidak bermaksud menjelekkan pemerintahan sekarang. saya yakin dua-dua kubu abai. Capres dan calegnya sama-sama nggak melihat

Visi misi itu hanya wacana. Kalau melihat, pasti diomongin. Ini dua-dua tutup mata. tutup wacana. Tutup telinga.

Sebagai warga saya Cuma bisa bilang inalillahi, mau dibawa kemana negara ini kalau rakyat Cuma jadi sapi perah ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar