Sabtu, 07 Oktober 2017

Instagram for kids

Punya anak lucu, ngegemesin, pinter gaya kalau depan kamera. Pasti dong pengen banget buatin instagramnya kaya anak-anak artis yang kebanjiran endorsment produk.

Nggak dipungkiri sejak ada instagram banyak selebgram cilik yang lahir dan bikin kepincut mama-mama lain untuk  membuatkan akun IG anaknya (kalau anaknya udah SD mungkin anaknya sendiri yang minta)

Medsos (utamanya instagram) memang menggoda untuk di ikuti. Di instagram banyak peluang untuk segala umur menjadi artisan dadakan.

Dua anak saya juga pengguna instagram. Si sulung pertama kali kenal media sosial di akhir bangku SD (sekarang sudah SMK kelas 2 dan alhamdulillah nggak mencandu)

Si kecil sudah minta dibuatkan akun IG sejak kelas 2 SD (lebih karena penasaran lihat beberapa temannya punya akun IG)

Saya sendiri tipikal ibu-ibu tradisional yang awalnya menabukan IG di usia anak-anak (11 thn ke bawah)

Kekhawatiran saya akan postingan foto anak yang akan mengundang predator  atau pedofil membuat saya berpikir belasan kali sebelum mengatakan YA (jangan sampai IG menjadi bumerang orang tua )

Namun rara memiliki penjelasan sendiri. Ia melihat bagaimana saya mempromosikan skill dan karya di IG sehingga ada Direct Message pekerjaan

Ia sampaikan IG-nya hanya untuk karya dan sejauh ini memang untuk gambar hasil kreativitasnya yang mengundang like atau coment.

Kalaupun ada interaksi dengan pemberi coment saya pastikan dalam koridor benar dan saya mengenal orangnya

Apa saya melepas rara membuka IG tanpa pengawasan ? Jelas tidak. Usianya masih 8 tahun jadi ada aturan dalam penggunaan IG untuk anak yang saya terapkan (dan mungkin berguna juga untuk ibu yang membuatkan akun balitanya)

Berikut aturan saya :

- sign up IG harus dengan email saya

- Password IG hanya saya yang tahu (bukan si anak)

- IG hanya dibuka ketika ia hendak posting karya & melihat follower atau likes

- siapa yang follow, likes atau coment sebaiknya di periksa (jangan sampai follower atau likers memiliki profil atau postingan berkonten dewasa atau kriminalitas)

- akun IG tidak dibiarkan terbuka (langsung sign out begitu selesai digunakan )

- membiarkan akun IG terbuka memberi peluang anak untuk melihat trending IG yang mungkin tidak layak tonton

Instagram Tips

Saya mulai menggunakan instagram sekitar dua atau tiga tahun yang lalu. Namun baru aktif belakangan ini.

Instagram yang makin populer dan banyak melahirkan selebgram membuat saya penasaran untuk tahu lebih banyak apa yang bisa dilakukan medsos ini.

Beda dengan facebook yang sekarang lebih mirip pasar dan hanya bisa tag teman untuk posting kita. Instagram punya hal-hal bermanfaat kalau dipergunakan dengan baik (sama fungsinya seperti bilah pisau yang mau digunakan untuk merajang atau melukai)

Di instagram kita bisa memasang umpan untuk posting kita. Umpan ini bisa berdampak pada kenaikan follower, like dan peluang mendapatkan jaringan pekerjaan (yang terakhir mungkin sama seperti linked in)

Kalau anda bertanya gimana cara pasang umpan berikut tipsnya :

- tagging ke akun yang sesuai postingan anda.
Semisal promo novel seperti saya maka yang saya tag akun bookstagram dan segmen pembaca novel saya (bisa SMA atau Universitas yang memiliki IG akun )

- biasakan menggunakan #tagar yang sesuai posting anda
Karena promo novel maka saya selalu memberi tagar #novel #buku #fiksi #bookstagram dan lainnya

- balas coment di postingan anda

- following akun yang berprospek menambah jaringan atau bisa membuka peluang pekerjaan
Semisal saya pribadi yang memfollow akun editor atau penerbit

- posting hal-hal positif (quote atau yang berkaitan dengan bidangmu)

Semisal saya repost info lomba penulisan atau event penerbit

-jangan sering posting foto selfie kalau arahnya bukan untuk jadi selebgram (yang liat postingan kamu bisa enek)

Itu saja tipsnya semoga bermanfaat untuk yang baru memiliki  IG akun 😊