Rabu, 10 Agustus 2016

Rumah Idaman di Medan


Sepuluh tahun lalu saya hanya mengenal Medan dari browsing internet yang menyebutkan bahwa kota Medan merupakan kota besar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya

Letaknya yang startegis, dekat dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia membuat Medan menjadi pintu gerbang turis yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi pesat.

2007 saya pindah ke kota Medan, melihat bagaimana laju pertumbuhan benar-benar sesuai dengan apa yang digambarkan artikel internet. Ditandai dengan banyaknya pusat perdagangan dan hiburan yang menjawab kebutuhan turis dari negara tetangga dan masyarakat kabupaten.

Dampak dari pertumbuhan ekonomi yang pesat, nilai properti merangkak naik. Banyak perusahaan pengembang dari Jakarta yang mulai membangun perumahan maupun kota mandiri di Medan. Bersaing dengan developer lokal yang kebanyakan pemain dalam skala kecil, kurang dari segi kualitas bangunan dan minim menyediakan ruang terbuka hijau (RTH)

Munculnya raksasa-raksasa pengembang dari Jakarta, tentu membuat Investor property dan juga masyarakat yang belum memiliki rumah ingin punya rumah yang dibangun oleh perusahaan -perusahaan tersebut.

Kenapa ? alasannya jelas. Raksasa pengembang selalu membangun pemukiman dalam skala besar yang mengedepankan konsep hunian  yang nyaman dan memiliki nilai lebih.Hal-hal tersebut membuat siapapun pasti berpikir 'Aku ingin punya rumah.'

Namun beli rumah tak seperti membeli pisang goreng. Dalam membeli rumah orang harus berpikir panjang kali lebar sebelum membeli. Kalau tidak jeli melihat bisa-bisa kecewa. Karena mungkin harga jual tak sesuai, lokasi jauh dari pusat kota dan pergerakan nilai propertynya lambat.

Ada tiga raksasa pengembang yang saya pikir mega proyeknya mulai dilirik warga Medan. Yang pertama mengambil segmen apartemen dan pusat bisnis. Hal yang baru di Medan dan mungkin menjadi prestige bila memilikinya. 

Namun apartemen tidak sama dengan rumah yang merupakan lahan tumbuh. Apartemen terbatas pada luas unit yang dibeli sehingga sulit untuk menambahkan ruang. Apartemen juga belum menjadi kebutuhan karena di Medan masih banyak perumahan terjangkau. Mungkin hanya segelintir orang, terutama warga kelas A yang berminat memiliki apartemen.

 Raksasa kedua mengembangkan proyeknya ke pinggir, jauh dari pusat kota. Daerah yang dikembangkan termasuk panas dan jauh dari mana-mana. Untuk pemukiman atau investasi termasuk lambat berkembangnya. Bagi masyarakat mungkin perlu berpikir panjang sebelum memutuskan membeli.

Raksasa ketiga, Wiraland Property yang mengembangkan River Valley Residence di Sejohor.

Medan Johor bukanlah daerah yang asing buat saya. Sejak 2007 menetap di Medan saya bisa melihat bagaimana johor berkembang pesat.

Terletak di kaki pegununang brastagi daerah ini termasuk yang paling sejuk di kota Medan. Selain sejuk Johor juga termasuk daerah yang startegis dari mana-mana.

Dekat dengan Kebun Binatang Medan, kolam renang Citra Wisata, Taman Cadika Pramuka, Giant Ekspres, J city, Asrama Haji, Kampus UISU Kedokteran, Transmart Jamin Ginting, RS. Mitra Sejati dan sekolah-sekolah terbaik di Medan seperti Al Azhar, Harapan 3, Darul Ilmi dan As Syafi’ Iyah. Johor menjanjikan nilai property yang terus merangkak naik dengan cepat.

Ini mengingatkan saya pada perbincangan dengan beberapa tetangga dan teman yang telah memiliki rumah di  Johor, bahwa dua tiga tahun belakangan PBB rumah mereka naik  hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Hal ini tentu mengindikasikan bahwa memiliki properti di Johor benar-benar bernilai investasi.

Namun masih adakah rumah murah di Medan terutama di sekitar Johor yang nyaman untuk ditinggali ataupun  sekedar investasi ?. 

Jawabannya ada di River Valley Residence yang menawarkan harga mulai dari seratus jutaan. Harga yang hampir sama dengan harga perumahan subsidi di Jabotabek.



Dengan harga mulai dari seratus jutaan kita sudah bisa punya rumah di daerah yang sejuk, pesat perkembangannya, startegis kemana-mana dan memiliki ruang penghijauan terbaik di sumatera utara. 

Jadi tunggu apalagi, Dp sekarang sebelum harga terus naik dan tak terjangkau lagi.

Artikel ini diikutsertakan dalam Wiraland Blog Competition yang diadakan oleh Wiraland Property Group.
FB : Wiraland Property Group
Instagram : @wiralandproperty
Youtube : Wiraland Property

2 komentar: