Jari jemari👐
Saya bersyukur di anugerahkan jari jemari yang sempurna.
Jari untuk meraba, memegang, menulis.
Jari yang mengenalkan saya pada sentuhan tangan ibu (saat baru terlahir)
Saya selalu bertanya pada diri, bagaimana jika saya terlahir tanpa tangan (tak memiliki jari ini ?)
Apa saya akan bersedih ?
Orang yang tak memiliki jari mungkin bersyukur.
Mereka pasti akan merasa menjadi orang yang lebih baik dari kebanyakan yang berjari seperti saya (sekarang ini)
Jari belakangan tak lagi banyak berguna
Jari lebih banyak bercengkrama dengan tombol qwerty ponsel pintar
Jari menjelma Tuhan dengan penghakiman maupun provokasi di kolam komentar media sosial orang lain
Jari lupa bahwa dirinya hanya titipan Tuhan (bukan hanya jari, tapi setiap inci jasad ini)
Jari bertindak berdasarkan rangkuman otak dalam menyerap sesuatu
Jari tak bertanya pada kalbu berhak tidaknya menghakimi atau memprovokasi
Jari kehilangan fungsi baiknya
Jari tersesat di pikiran manusia yang merasa diri suci
Jari, bahagiakah kamu setelah melakukan hal yang tak berfaedah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar