Selasa, 28 Juni 2016

Be a writer from online writing



                 Judul diatas mengacu pada fenomena beberapa tahun belakangan ini, banyak penulis yang lahir dari dunia penulisan online. Sesuatu yang dulu awam dilakukan calon penulis seperti saya. tahun 2000-an awal orang yang ingin menjadi penulis masih harus menjajakan karya ke penerbit untuk dijadikan buku. Tapi lima tahun belakangan ini sebaliknya penerbit mencari karya lewat dunia digital.

                Dari coret-coretan yang mulanya sekedar sharing pengalaman pribadi tulisan raditya dika yang mulanya nongol di blog pribadinya berubah fisik menjadi buku Personal Literatur Komedia atau yang biasa disebut PELIT KOMEDI.

                Satu cinta dua agama karya Fitri Yenti dan katedra yang mulanya cerbung kompasiana memiliki nasib serupa dibukukan oleh penerbit Layar Kata.

                Dear Nathan, novel wattpad yang dibaca 15 juta orang karya Erisca Febriani diterbitkan penerbit Best Media dan rumornya segera difilmkan.

                 Apa yang terbaca ? bahwa setiap orang bisa menjadi penulis dan tak sulit lagi menawarkan karyanya. Ada banyak web penulisan online yang bisa digunakan untuk memposting karya. Bukan sekedar posting, jika karyamu banyak yang suka peluang dilirik penerbit juga terbuka lebar.

                Sedikit ganjalan mungkin, like seperti ini jadi seperti ajang pencarian bakat Indonesia idol. Namun Kekuatan karya dan usaha membangun interaksi dengan pembaca mungkin menjadi magnet tersendiri seperti karya-karya shanty Agatha yang memiliki pembaca loyal.

                Balik ke web online, dimana saja sih calon penulis bisa menjajakan karyanya.

1.      Wattpad

Situs ini lagi nge-hitz dikalangan penulis dan calon penulis untuk memasarkan karya. Banyak editor yang kerap kali mampir kemari untuk melihat karya yang di rekomendasikan dan berapa juta orang yang sudah membacanya. Contohnya novel revan dan reina karangan bella writers yang belakangan di terbitkan penerbit ikon (imprint serambi) dan sudah dibaca 3,5 juta orang

Tips bagi penulis wattpad :
-          jangan lupa share cerita kamu ke medsos untuk mengenalkan karyamu
-          buat jeda updates per bab untuk menunggu respon pembaca
-          bangun interaksi dengan membalas komen pembaca
-          sisanya berdoa novel kamu dapet jutaan like :XD


2.       Kompasiana

Sebelum orang kenal wattpad, kompasiana adalah tempat nongkrong asik bagi calon penulis dan penulis. Disini kamu bisa nulis cerpen, cerbung atau apapun dan memiliki kesempatan yang sama untuk dibaca. Alasannya kompasiana punya halaman untuk menampilkan cerita baru yang bisa dilihat warga kompasiana sehingga peluang dibacanya sama antara kamu share atau nggak.

3.       Gramedia Writing Project

Disini lebih spesifik, web ini dibuat untuk seleksi pencarian bakat penulis Indonesia yang ingin diterbitkan di penerbit sebesar Gramedia. Kekurangannya pembaca terbatas karena kebanyakan pemilik akun GMP adalah sesama penulis juga.

4.       Storial.co
http://www.storial.co/

Mungkin banyak dari penulis dan calon penulis masih awam dengan web yang satu ini. yap saya juga baru tahu karena ada lomba review buku disini.
Dalam laman webnya dijelaskan bahwa jika kita nulis disini berkesempatan dapat royalty, namun formatnya saya belum tahu. mungkin seperti penerbit digital oryzaee.

5.       Oryzaee
http://www.oryzaee.com/

Kenal aplikasi ini karena nggak sengaja nemu novel-novel gratisannya di aplikasi playstore.  Lalu iseng baca webnya. Ternyata oryzaee ini penerbit digital yang berlokasi di yogya dan punya moto mengangkat pernovelan Indonesia di kancah dunia. Bedanya sama empat web diatas, aplikasi oryzaee memberlakukan seleksi dan royalty.

               

Senin, 27 Juni 2016

Teknologi, Dampak & Antisipasi



                Di abad millennium ke 3 teknologi berkembang sangat pesat. Era dimana konektivitas dan informasi dapat diakses dengan mudah. Cukup dengan registrasi layanan internet, tiap orang bisa menikmati dua fitur tersebut hanya lewat genggaman.

                Sedemikian majunya hingga kadang teknologi tak dipahami sebagai bilah mata pedang yang memiliki dua sisi, baik dan buruk.  Baik apabila teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Buruknya ketika teknologi berada ditangan yang salah, pengguna hanyalah konsumen dan menggunakannya sebatas untuk mendapat hiburan, maka yang terjadi resiko terpapar hal-hal negative akan demikian besar.

                Menyerahkan tanggung jawab sensor pada pemerintah ? hal tersebut sudah dilakukan melalui KEMENINFO dan Lembaga Sensor Film. 

KEMENINFO bersama perwakilan Forum Penanganan Situs  Internet Bermuatan Negatif telah mendapatkan komitmen dari Twitter, Blackberry dan Line untuk melakukan filtering terhadap konten  pornografi, perjudian dan terorisme/ SARA yang memang sudah dilarang dalam Undang-Undang.

                Lembaga Sensor Film juga telah melakukan monitoring dan evaluasi untuk Film yang akan tayang di layar kaca maupun bioskop untuk menilai layak tidaknya suatu film untuk ditayangkan. Apakah konten dalam film atau iklan film sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomer 33 Tahun 2009 tentang perfilman dimana Film sebagai media komunikasi massa mampu menjadi sarana pencerdasan kehidupan bangsa dan bukan memberi pengaruh negative  yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila serta jati diri bangsa.

                Apakah usaha-usaha pemerintah dalam menangkal konten negative cukup mampu mengangkal semua itu ? pada kenyataannya tidak juga. Beberapa tayangan, blog atau fans page kadang tak terpantau. Semisal film beauty and the beast produksi disney yang tahun lalu tayang di bioskop, nyatanya terselip adegan vulgar seekor rusa yang berubah menjadi perempuan tanpa busana. Blog abengwu.blogspot.com yang berisi konten ujaran kebencian. Fans page di facebook ‘ gay community Jakarta’ yang tak sesuai norma masyarakat Indonesia.

                Lalu apa kita harus sebentar-sebentar melapor untuk konten-konten provokasi seperti diatas ? saya memilih bersepakat dengan Lembaga Sensor Film untuk melakukan gerakan Ayo Sensor Mandiri. 

                Sejak memiliki anak saya memang memberlakukan tiga larangan baku dalam menonton tayangan televisi atau memainkan smartphone. Pertama tidak ada konten kekerasan, kedua kriminalitas, ketiga dan terakhir pornografi.

                Budaya Sensor Mandiri memang wajib diterapkan dalam diri tiap orang. Baik anak-anak maupun dewasa. Karena kita tidak bisa menghindar dari teknologi, teknologi menjadi arus utama yang berkembang pesat sekarang ini. kita tak bisa mengandalkan orang lain atau pemerintah untuk setiap saat mengingatkan mana yang boleh atau tidak boleh.

                Tiap diri bertanggung jawab pada dirinya, tahu apa kebutuhannya, mau menjadikan sebagai konsumen pasif atau aktif mengkritisi diri sendiri tentang kelayakan konsumsi. Karena kesadaran tiap diri akan sangat membantu untuk menghindar dari paparan dan dampak yang mungkin terjadi.

                Seperti peristiwa pelecehan seksual yang belakangan marak terjadi, keterbukaan kaum trans gender sekarang ini dan maraknya aksi kekerasan. Disadari atau tidak, sedikit atau banyak 'arus informasi, tayangan dan konten negative' menjadi pemantik untuk melakukan tindakan amoral atau anarki sekarang ini.

Jadi penting bagi kita untuk menerapkan “BUDAYA SENSOR MANDIRI” mulai dari sekarang, detik ini, saat ini dan jangan menunda hingga konten negative berhasil meracuni pikiran kita dan merapuhkan moral kita untuk melakukan tindakan diluar jati diri kita sebagai manusia yang memiliki hati nurani dan akal sehat.  


               

Jumat, 24 Juni 2016

Penghargaan penting untuk meningkatkan produktivitas diri

Hidup baru bisa berarti ketika manusia mampu memberdayakan dirinya. Entah itu dalam kehidupan pribadi atau bagi lingkungan sekitar. Pemberdayaan diri untuk menjadi pribadi bermanfaat bisa dalam berbagai bentuk. Dalam tugas rumah tangga yang saya lakoni, mengelola SDM dirumah (anak-anak) dan mengatur keuangan dapur merupakan upaya pemberdayaan ke dalam yang memberi nilai dalam kehidupan rumah tangga saya.
Kerja rumah tangga yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan hati menjadi semakin membahagiakan ketika suami memberi ruang untuk saya berkreasi dibidang lainnya. Itu seperti reward yang memotivasi, merangsang atau mendorong diri pribadi untuk meningkatkan produktivitas diri pribadi. Ruang dan fasilitas akan hobby saya menulis adalah reward yang suami berikan untuk saya menghasilkan capaian-capain lain. Lewat dunia penulisan saya mencoba memberdayakan diri keluar, tak sekedar menjadi ibu rumah tangga yang duduk manis di rumah. Saya ingin menjadi teladan untuk anak-anak saya lewat kualitas diri yang semakin baik walau pendidikan saya hanya SMA.
Dari menulis saya bisa menghasilkan royalty dan prestasi. Kompensasi atas kerja keras saya bertahun-tahun menekuni bidang ini. Penghargaan yang bukan dinilai dari seberapa banyak rupiah dihasilkan melainkan seberapa mampu saya menaklukkan dunia penulisan ini. Seperti belum lama ini saya memenangi lomba blog dancow. Dari lomba blog, Pemenang mendapatkan voucher belanja yang bisa dibelanjakan buku oleh putra saya di gramedia.
Kemenangan tersebut menjadi penghargaan buat saya, dan kekaguman bagi putra saya. Kekaguman yang mungkin bisa menginspirasinya untuk berkarya dan bermanfaat bagi dirinya dan sekitarnya. hal yang makin sulit ditemui. Dimana anak-anak kerap terpapar teknologi dan lupa untuk memberdayakan dirinya. melihat seberapa tangguh mereka untuk menaklukkan dunia dan menghasilkan capaian untuk dirinya. Ya, reward merupakan sesuatu yang penting untuk saya. untuk saya melihat diri pribadi secara utuh dan apa yang bisa dihasilkan dari diri ini, pemikiran apa yang bisa dituangkan dan menjadi bentuk apa. kualitas diri apa yang bisa saya tunjukkan pada sang khalik. Bahwa kesempatan hidup yang Dia berikan tak saya sia-siakan. Bahwa dalam perjalanan dari Allah menuju Allah. Allah juga menjanjikan reward untuk umatnya yang mengerjakan kebaikan. “Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya” Al Quran Surah Al-An’am ayat 160. Dari Abu Huraihah, Rasulullah Shalallallahu’ alaihi wa sallam bersabda. “Allah Ta’ala berfirman : Jika hamba-Ku bertekad melakukan satu kebaikan, maka catatlah untuk-nya satu kebaikan. Jika ia melakukan kebaikan tersebut, maka catatlah baginya sepuluh kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat.” (HR Bukhari No. 7062 dan Muslim No. 129)

Senin, 13 Juni 2016

The Road Blog Medan 2016

Anggap aja ini edisi artikel Throwback yang saya tulis.

Sebenernya dari habis acara mau ditulis, cuma kepending editing 2 naskah acc yang kudu direvisi sesuai permintaan editor dan ramadhan yang bawaannya pengen wisata kuliner mulu.

Balik ke The Road Blog Medan 2016, saya dapat info acara ini sepekan sebelum hari H dari Ririn Anindya Ketua FLP.

Kenapa tertarik daftar ? karena acaranya bakal diisi seminar & workshop mengoptimalisasi blog pribadi (ilmu banget yang sayang kalau nggak diikuti)

maka registrasi-lah saya ke ketum FLP dan admin blogger medan. Alhamdulillah di approve dan menjadi salah satu dari Sekian peserta yang diundang untuk datang ke acara yang di adakan oleh Excite Indonesia.


Tanggal 23 april 2016 bertempat di Clapham Collective acara ini berlangsung. 

Dari jadwal yang diagendakan pukul 08.00 molor ke pukul 09.30 karena menunggu peserta yang belum hadir.

Sambil nunggu, peserta bisa nyemil cantik penganan yang disediakan panitia.

Btw saya sebelumnya buta mengenai excite indonesia selaku penyelenggara acara. Jadi selama nunggu saya coba browsing mengenai Excite Indonesia yang dalam kacamata saya perusahaan advertising online yang menawarkan kepada pengiklan dan pengguna (blogger atau konsumen langsung) keuntungan dari mengakses web mereka.

Keuntungan berupa point diberikan kepada netizen yang mengikuti lomba blogging atau survey perusahaan pengiklan. Bisa juga dari mengklik situs belanja lewat halaman excite. Mudah kan caranya? 




Ok, acara dimulai. Apa yang saya dapat selama acara?

Dari tim Excite ada paparan mengenai 'Peluang penghasilan dari aktivitas social media'

Intinya How to profesional buzer :
- Jadikan dirimu personal
- Brand are born an experience
- Interaksi + perasaan > engagement
- A collection of perception

Materi berikutnya 'Apa Nilai jual blog'
- Jumlah follower
-  Pengetahuan mengenai satu topik
- Networking
- Kemampuan untuk membangun interaksi

Tips buat blogger Pemula  'How to start'
- Buat akun
- Mulai nulis hoby
- Tunjukkan kamu menguasai topik

Bagaimana 'Mendapatkan penghasilan sebagai blogger' :Networking
- Bergabung dengan berbagai platform media

Setelah sharing dari excite yang nambah wawasan saya. Ganti pembicara dari Traveloka (ini tempat saya beli tiket sama hotel kalo lagi travelling)

Traveloka ini aplikasi travel dengan download terbanyak dan bener-bener terpercaya dalam hal harga.(pengalaman beli voucher hotel yang

Ternyata dikenakan biaya tambahan pas waktu cek in bikin saya parno sama agen pemesanan hotel lain)

Lanjut acara diisi Lembaga sensor film yang menjelaskan pentingnya Swasensor atau sensor mandiri untuk mengantisipasi konten yang belum tentu sesuai.

Sebagai contoh mungkin film beauty and the beast disney yang tahun lalu tayang di  bioskop,lolos sensor dan kontennya ternyata dewasa banget dan sangat tidak pantas di tonton anak-anak saya.

Lanjut ke pemateri berikutnya, dari Pegadaian yang menjelaskan apa saja produk pegadaian.
diantaranya :

- Sahabat pegadaian
- Pembiayaan & investasi
- Investasi emas batangan

Nggak terasa, empat pemateri sudah dihadirkan dan waktu menunjukkan pukul 12 siang. Acara jeda untuk makan siang yang disediakan panitia. Sayang saya nggak bisa lanjut sampai akhir karena harus mengisi acara workshop di SPD Communication. But so far, saya menikmati ilmu yang sudah dibagi sama pemateri-pemateri yang duluan tampil. Thanks to excite indonesia road blog 10 cities yang sudah ngajak saya ke acara ini.