Synopsis :
Enam anak muda tanpa pengalaman mendaki gunung berencana menaklukkan puncak Gunung Salak.
Mampukah mereka melakukannya ?, apa yang terjadi jika keenamnya tak menguasai medan yang mereka lalui ?.
Cuplikan isi novel :
“ Ssttt, bau daging panggang “ Iren menyikut Amel.
Amel mengangguk mengiyakan ucapan Iren.
“ Kalian mencium bau daging panggang tidak ?”
Sena dan Musa menajamkan penciuman lalu mengangguk.
Tak sadar keempatnya mencari asal bau daging panggang tersebut. Bau daging yang membuat perut Mereka kembali terasa lapar dan ingin lekas menyantap daging panggang yang tersaji.
Sama sekali Mereka tak berpikir daging apa yang sekarang tengah dipanggang seseorang. Mereka hanya terus mengendus bau tersebut, bau bakaran yang semakin menyengat hidung dan menghentikan langkah Mereka diujung rerimbunan ilalang yang menyemak.
Sena dan Musa pelan menyibak ilalang dihadapan Mereka, melongok ke depan dan mendapati punggung Faiz tengah duduk memangsa sesuatu, tangan manusia. Dan didekat Faiz duduk, seonggok kepala yang begitu Mereka kenal tergeletak dengan mata terbuka lebar.
***sudah beredar di toko buku seluruh Indonesia
Enam anak muda tanpa pengalaman mendaki gunung berencana menaklukkan puncak Gunung Salak.
Mampukah mereka melakukannya ?, apa yang terjadi jika keenamnya tak menguasai medan yang mereka lalui ?.
Cuplikan isi novel :
“ Ssttt, bau daging panggang “ Iren menyikut Amel.
Amel mengangguk mengiyakan ucapan Iren.
“ Kalian mencium bau daging panggang tidak ?”
Sena dan Musa menajamkan penciuman lalu mengangguk.
Tak sadar keempatnya mencari asal bau daging panggang tersebut. Bau daging yang membuat perut Mereka kembali terasa lapar dan ingin lekas menyantap daging panggang yang tersaji.
Sama sekali Mereka tak berpikir daging apa yang sekarang tengah dipanggang seseorang. Mereka hanya terus mengendus bau tersebut, bau bakaran yang semakin menyengat hidung dan menghentikan langkah Mereka diujung rerimbunan ilalang yang menyemak.
Sena dan Musa pelan menyibak ilalang dihadapan Mereka, melongok ke depan dan mendapati punggung Faiz tengah duduk memangsa sesuatu, tangan manusia. Dan didekat Faiz duduk, seonggok kepala yang begitu Mereka kenal tergeletak dengan mata terbuka lebar.
***sudah beredar di toko buku seluruh Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar