Selasa, 31 Januari 2017

liburan murah ke Penang Part 3

Tanggal 27 Januari 2017, mestinya pesawat kami berangkat jam 19.00 (waktu Indonesia) dan tiba jam 21.00 (waktu Penang)

Namun pesawat ternyata di delay ke pukul 21.00 sehingga kami baru tiba di Penang Airport jam 23.00 (lama perjalanan 40 menit)


Karena udah kemaleman dan nggak tega lihat si kecil ngantuk. Kami putuskan naik taxi yang tarifnya RM43 (sekitar 120.000,-)


Malam kami berangkat bertepatan dengan Chinese New Year, dimana di Penang penduduknya dominan etnis Chinese.

Jadi malam itu, mulai dari pesawat mendarat pijar kembang api terlihat jelas. Sangat meriah, seperti lebaran idul fitri ditanah air. Semua klenteng ramai, tapi seputar Lebuh Cintra tempat kami menginap sepi. Hampir semua kedai tutup. Benar-benar seperti perayaan lebaran.

Padahal kalau lihat sekilas, udah ada bayangan kalau hari biasa nih tempat kaya jalan jaksa. Yang tiap harinya ramai turis.

Deretan bangunan tuanya ngingetin saya sama Kesawan Medan, sayangnya di Medan pemda belum peka untuk nata kota tua seapik ini. Ngasih mural buat diburu turis dan ngasih kesempatan turis buat ngerasain kembali ke jaman dulu (time traveller). Asli kalo Kawasan 
Kesawan ditata sebaik Penang, gue yakin gue bakal betah di medan (nggak stress lihat papan iklan dimana-mana yang jadi pendapatan utama bagian tata kota or pertamanan)

Balik ke hotel tempat kami nginep, 
receptionisnya ramah. Kamarnya kecil tapi bersih. Ada bed besar dan bed kecil yang pas buat kami berempat. Sedikit susah kalau buat shalat jamaah karena luas kamar terbatas. (rencana kalau kemari lagi nginep di Kimberly yang kamar-kamarnya ngadep jalan)


Malam kami tiba, si kecil nggak bisa tidur. Maklum bunyi kembang api dimana-mana. Jadi dia kepo pengen keluar.
Terpaksa emaknya nahan kantuk nemenin dia keluar sambil beli sikat gigi dan odol yang nggak tersedia di hotel (shampo +sabun+ handuk besar 4 disediain hotel)
Keluar, lihat kembang api dan Nemu mural pertama di depan hotel kami yang terletak disimpang kampung malabar. Yang Nemu kurcaci, matanya emang jeli. Nemu mural, nonton kembang api, lihat yang imlek berdoa di depan toko masing-masing dan jam satu malam baru balik kamar. (kebayang kan besoknya emaknya teller kudu bangun pagi)
To be continued....




Liburan murah ke Penang part 2

Setelah dapet tiket pesawat dan kamar hotel untuk menginap, sekarang saatnya browsing tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Dari hasil searching instagram, tempat yang paling populer di penang : Penang Hill (Bukit Bendera), Pantai Batu Feringi (replika kuta) dan George Town (kawasan kota tua)
Untuk menghemat transportasi, kami rencana naik Rapid Penang selama di sana. Konon tarifnya cuma RM2 atau sekitar 6000,- / orang
Ok, mari kita cari rutenya. Dan it's simple, kita tinggal buka link webnya untuk tahu nomer dan tujuan yang dilewati.
Link : http://www.rapidpg.com.my/journey-planner/route-maps/
Rencana dari Penang Airport ke Malabar Inn naik bus ini, abis itu istirahat karena kita nyampe sekitar jam sembilan malem. (beda waktu Sejam ama medan)
Planning besoknya ke bukit bendera dan batu ferringhi.
Lusanya, eksplore kota tua George Town dan berburu mural
Untuk memudahkan selama perjalanan kami Download Penang traveller's map dan  street art brochure disini www​.tourismpenang.net.my
Moga dengan amunisi yang lengkap kita bisa sukses backpackeran. Tunggu lanjutannya ya...

Senin, 30 Januari 2017

Liburan murah ke Penang

Yeay....akhirnya liburan lagi ! Setelah menghemat uang dengan meniadakan PRT dan nggak gonta ganti gadget kaya orang lain. Ada sedikit yang bisa ditabung.
Kalau di beliin gadget, mungkin bisa gaya kaya orang sekarang (bukan gue banget, karena hape gue tuh cuma andromax yang 300rb. Itupun belinya karena BlackBerry ga bisa android yang punya banyak koleksi E Book gratisan)
Pake pembantu mungkin bisa bikin gue punya waktu luang banyak. Cuma masalahnya, pembantu bikin badan gue melar karena kurang gerak dan anak-anak nggak belajar tanggung jawab untuk bantuin kerjaan emaknya (jemurin pakaian, buang sampah, buka tirai jendela)
Balik ke liburan, dana yang tersedia budgetnya sama dengan harga samsung galaxy grand prime 3jutaan. Tapi suami dan anak-anak baik hati mau diajak urunan biar genep 5 juta.
5juta udh ditangan, ga mungkin dalam kota, beda propinsi juga ga karena tiket pesawat antar propinsi mahal (hasil ngecek traveloka), and then setelah bolak balik ngintip traveloka akhirnya kami putuskan ke Penang.
Booking maskapai yang punya moto now everyone can fly, berempat kami dapat tiket PP 2,8 juta (per orang cuma 700rebu, murah buat kami yang kalau mudik ke jakarta 700rebu sekali jalan)
Sisa 2,2 kira-kira cukup gak ya?...saatnya hunting hotel murah di traveloka.
Cek peringkat, review dan tarif akhirnya pilihan kami jatuh pada Malabar Inn yang lokasinya strategis dari KOMTAR (terminal bus di Penang)
Tarif disini mulai seratus lima puluh ribuan, cuma karena kami pesen kamar yang triple bed dapet harga 3ratus rebu/malem (ambil 2 malem)



Tersisa budget 1,6 ditangan yang kalau diringgit jadi 533 ringgit. Dikit banget yak? Kalo ke jakarta dijamin ga jadi apa-apa.
Tiga hari dua malem, apa yang bisa kami lakukan dengan dana pas-pasan, berempat sama suami dan anak, dan dinegara orang?
Tunggu lanjutannya ya....