Sabtu, 28 Maret 2015

SD Swasta Medan Johor

Tahun ini rara masuk sekolah dasar. Tepatnya 2 juli 2015 nanti dia 6 thn.

Agak bingung mau masukin SD mana, ada beberapa Alternatif yang masih jadi pertimbangan ( Tentunya semua SD islami yang bisa menguatkan iman dan takwa)

Pertama SD Darul Ilmi, plusnya nih sekolah punya kantin sendiri, fasilitas kolam renang, antar jemput dan halaman luas.

Minusnya mungkin agak jauh dari rumah, jalanannya rame truk dan kontainer dan beda kecamatan ( masuk deli serdang)


Alternatif kedua,SD Asy Syafiiyah. Plusnya deket rumah itu aja ( gak punya alasan lain yang bisa diuraikan)



Nggak plusnya, kalau hujan parkirnya bikin macet. Gedung lima lantai, makin nambah kelasnya makin banyak tangga yang kudu dinaikin (pindah lantai), 
Gersang (kalo ujan keujanan, kalo panas kepanasan buat yang nganter jemput), ini sekolah baru jadi belum tahu kualitasnya



Alternatif terakhir, SD harapan. Plusnya, semacam gaya hidup kayanya kalo nyekolahin anak disini  :XD


Nggak plusnya, mahal bingit, kurikulumnya menekankan pada IQ, nggak santai kayanya, kantinnya banyak yang jualan ( nggak terjamin kebersihannya)







Sabtu, 21 Maret 2015

tidak setia pada genre

Saat saya kecil saya suka membaca fiksi, lalu seiring bertambahnya usia mulai berpindah bacaan ke buku-buku agama, skill dan psikologi.

Dari hoby yang nonfiksi inginnya mengasah kemampuan di bidang menulis non fiksi. Tapi beberapa kali mengirim gagal dan membuat saya memutuskan mundur dan memilih menulis fiksi.

Kalah sebelum bertanding? Mungkin. Tapi rasanya tidak juga. Menulis di fiksi saya lebih mengedepankan riset dan belakangan kembali membaca novel untuk melatih diksi.

Menulis fiksi sepertinya tanpa tantangan, hanya membutuhkan imajinasi tanpa rangkuman bahan. Kenyataannya fiksi akan terasa sulit jika kita berencana berpindah genre.

Mengubah pola dan mood yang semisal terbiasa menulis horor menjadi romance. Agak sulit membangun pondasi setting dan dramaturginya.

Tapi tetap berada di genre yang sama seperti 'saya yang takut berada di luar zona aman' Jadilah mencoba genre lain. (kecuali novel islami yang bukan hasil uji coba melainkan sharing pengalaman batin)

Ketidak setiaan pada satu genre mungkin menakutkan, seperti menguji pasar dan pembaca buku kita. Akankah setelah kita berpindah genre mereka enggan membeli lagi atau menjangkau penggemar baru yang selama ini tak terjamah.

Perpindahan genre memberi kita kesempatan untuk tak berada di titik jenuh menulis genre yang sama.

Bermain di fiksi anak seperti dalam novel lilia di negeri akraland, atau naskah inspiratif seperti benci tapi cinta, horor dalam Penunggu gunung salak, sad ending dalam aku selalu ada untukmu, atau romance dalam Loveu memberi keberagaman dalam tema yang kita sodorkan dan memberi pengayaan ilmu buat saya pribadi.







behind the scene Novel 9 Days Umratan

- 9 days umratan ini saya tulis sepulang umroh mei 2012

- sempet saya tawaran ke penerbit lain dan baru bertemu jodoh di 2014 kemarin.

- ini fiksi pertama saya dengan genre islami

- diracik dengan bumbu : Panduan ibadah + travelling guide + romance + inspiratif

- banyak perbincangan-perbincangan saya dengan Allah yang saya tuangkan disini

- kegelisaha-kegelisahan saya dalam menyiapkan umroh juga saya tulis disini

- tapi bukan berarti ini true story, buku ini tetap fiksi dengan tokoh utama wanita yang masih melajang.

- novel islami ini tidak dimaksudkan untuk mengikuti trend pasar.

- sebab genre islami bukanlah sesuatu yang mudah untuk saya tulis.


-agama bukanlah produk, ia tertanam di jiwa saya. jadi jika saya menuliskannya tentu ada pengalaman batin atau wawasan yang ingin saya bagi.


ibu

sejak dulu saya tak pernah interest dengan topik bernama 'ibu'. Jujur saya bukan orang yang dekat dengan ibu atau pernah hidup lama dengan ibu.

Hanya delapan tahun saya bersama ibu, dengan jarak yang dia bentangkan.

Lalu saya menjadi seorang ibu, tapi tak pernah memposisikan diri saya sebagai ibu. Saya lebih senang menjadi teman anak-anak saya.

Bukan apa-apa, saya tak punya deskripsi tentang sosok ibu yang saya bisa teladani atau bagaimana menjadi ibu seharusnya.

Lalu kemarin dan hari ini saya seperti disadarkan. Saat kemarin anak saya meminta ijin berkemah, sesuatu yang baru pertama ia lakukan.

Kemah pramuka di cadika (seperti saat saya kecil dulu berkemah di bumi perkemahan cibubur).

Ada perasaan khawatir dan takut ia membutuhkan sesuatu. Jadi Semalam saya mengantarkannya kopi + susu kedelai + jaket untuknya.

Pagi ini saya antarkan ia gorengan untuk dimakan bersama teman-temannya.

Siang hujan deras, saya terpikir ia dan teman-temannya tak akan bisa membakar kayu untuk
memasak.

Jadi tadi siang selama hujan saya memasak nasi goreng dan mie goreng untuk teman-teman gugusnya.

Sore saya antar kesana dan ia takjub

Kiki : ini mama masak sendiri?

Me : iya

Kiki : mama kan nggak suka masak

Me : tapi kan takut kiki nggak makan

Kiki : thanks mah

Ada binar bahagia dimatanya yang mengembalikan saya pada episode masa kecil saya saat berkemah.

Anom dan novi teman dan tetangga rumah saya dikunjungi orang tuanya saat berkemah. Sementara saya hanya bisa melihat dengan iri.

Lalu hari ini saya melakukan hal yang sama seperti yang orang tua mereka lakukan.

Apa yang terjadi hari ini seperti menyandarkan saya, saya ibu. Saya ibu yang baik yang menjalankan perannya. Saya bukan hanya teman. Saya bisa mendeskripsikan ibu dengan benar.

Bahagia, rasanya seperti memenangkan pialan grand prix yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Thanks to rizky nakami yang telah menuntun saya menjadi ibu

Kamis, 19 Maret 2015

Novel Islami perdana : 9 Days Umratan

Penerbit : Tiga serangkai

Cetakan : 2015



Chapter 1

Paket umroh berhasil membukukan seratus dua puluh tujuh peserta dibulan ini. Dengan enam puluh persen peserta dibukukan rekan kerja yang lain dan empat puluh persennya dibukukan olehku. 

Dari seratus dua puluh tujuh peserta tersebut, biro travel Kami membaginya menjadi enam kloter. Per-kloter satu sampai lima diisi dua puluh lima peserta, sedang kloter terakhir sisanya sebanyak dua puluh tujuh orang. 

Sengaja pihak travel membaginya menjadi enam kloter, kloter pertama untuk yang minim budget, kloter dua tiga yang high budget dan menginginkan fasilitas hotel dan pelayanan bintang lima selama umroh, kloter keempat yang punya tambahan sedikit dana untuk mampir sehari di Abu Dhabi, kloter kelima dan enam yang berminat umroh plus Istambul dua hari. 
            
           Whats the reward ?, itu yang ku tunggu dalam meeting pencapaian di awal bulan ini. Tak sabar ingin tahu insentif apa dan berapa yang Kami terima ?. Bukan masalah nilainya, tapi reward bagiku sama dengan penghargaan atas kerja kerasku. Itu pemantik antusiasme dalam bekerja, yang ingin selalu Ku nyalakan agar hidupku tak sekedar rutinitas belaka.

            Rekor penjualan paket umroh terbanyak dipegang Laila, disusul Dian dan sisanya rekan kerja yang lain.“ Si bos menyalakan layar proyektor dan memperlihatkan jumlah paket yang terjual dari masing-masing sales.

            Sebagai kompensasi untuk yang melebihi target Kami memberi insentif berupa umroh regular selama sembilan hari dengan uang saku dua juta. Biaya passport dan suntik magningtis diluar dari tanggung jawab Kami sebagai penyelenggara.“

            HAH ! Aku hampir shock mendengarnya, ini diluar dugaan. Kupikir Aku akan mendapatkan rupiah untuk menambah pundi-pundi tabungan. Nyatanya sebuah perjalanan umroh yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya.

            Okelah Aku punya target menunaikan rukun Islam pada usia empat puluh, disaat sudah menikah, tenaga masih kuat dan uang cukup terkumpul. Tapi itu nanti, bukan sekarang. Disaat Aku masih sendirian, belum berkeluarga dan merasa belum cukup ilmu untuk pergi kesana

            Untuk yang tidak mencapai target diberikan insentif  sebesar lima ratus ribu per peserta yang berhasil dibukukan“ Si bos menyambung.

            Ng, jatah umroh Saya bisa nggak diuangkan Bos ?” Aku yang baru tersadar dari keterkejutan tanpa malu –malu bertanya.

            Tidak bisa di uangkan, itu jatah you. Kalau tidak digunakan ya hangus“ Si bos mengingatkan

            “Bisa dialihkan ke orang lain ?” mendadak Aku teringat Bapak yang rindu ke Tanah Haram dan ingin sekali lagi berkunjung kesana

            Tidak bisa, sudah di daftarkan atas nama you.” Si bos menegaskan.

            “Berangkat tanggal berapa bos ?” Dian bertanya santai, hidupnya memang tanpa beban. Ia yang lulusan manajemen transportasi udara berlatar keluarga berada dan biasa plesiran tak terlalu ambil pusing dengan gaji dan insentif. Kerja baginya hanya sebuah status agar tak disebut menganggur.

            Tanggal sembilan April kalian berangkat, list barang bawaannya sudah Kami siapkan. Buat rekan lain yang mau mencairkan insentif tunai silakan langsung ke kasir“ Si bos menutup meeting pagi itu.

            Aku menarik nafas dalam-dalam, berpikir apa yang tengah Tuhan rencanakan untukku. Jujur, Aku merasa belum pantas kesana. Aku masih orang yang labil, belum cukup dewasa dan belum terlalu matang sebagai pribadi. Aku malu berjumpa dengan-Nya.

*** sudah tersedia di toko buku seluruh Indonesia 
untuk pemesanan online klik  http://gramediaonline.com/moreinfo.cfm?Product_ID=899710


Minggu, 15 Maret 2015

resensi film cinderella

Judul film : cinderella

Produksi : Walt disney pictures

Tahun : 2015

Sinopsis : kisah dibuka oleh narator (pengisi suara kayanya sama kaya 10.000 bc) yang menceritakan kehidupan cinderella secara runut. masa kanak-kanak bersama orang tua, lalu remaja ditinggal ibu yang meninggal karena sakit (agak kurang nyaman karena tidak dijelaskan penyakitnya), cinderella yang menginjak dewasa, ayahnya menikah lagi, memiliki dua saudara tiri, ayah yang meninggal, dan dimulailah kehidupan upik abu dan sepatu kaca.

Setelah up, brave, frozen, big hero 6 yang bergulir cepat day by day. Menonton film ini (yang bergerak dengan alur lambat) agak membosankan.

Tapi Temanya seperti biasa (disney ) cukup kuat. Tentang keberanian, kebaikan dan magic (mungkin semacam lucky, percaya keberuntungan setelah berusaha)

Kalimat yang mengena dan lekat dengan zaman sekarang adalah "Jangan menikah karena keuntungan. Menikahlah karena cinta"

Nah lho, yang cintanya transaksional ini sentilan banget yang harusnya bisa mengingatkan untuk gak menikah karena materi.

Di ending juga ada kalimat " sulit menjadi diri apa adanya. Tapi berusahalah menjadi diri yang apa adanya"

Mungkin intinya jangan over acting, bersikap natural di hadapan lawan jenis. Karena kepura-puraan tak akan menghasilkan apa-apa ( contohnya dua saudara tiri yang tetap tak mampu menarik perhatian pangeran walau sudah berusaha memake over dirinya)

Secara keseluruhan, suka dengan kesan vintage yang ditampilkan. Interior eksteriornya pas, fashion adik dan ibu tirinya terbilang wah di dongeng tersebut.

Yang mengherankan kenapa cinderella hanya memiliki satu model baju dengan warna yang sama (ini agak menganggu karena ayahnya bukanlah pedagang miskin)

Suka dengan disney yang menaruh pengawal kulit hitam disini ( jadi dongeng tak terasa hanya milik kulit putih). Lanjutkan!




Sabtu, 14 Maret 2015

bebek vs matic (battle)

Sampai akhir 2014 lalu saya kemana-mana naik Bebek. Nggak pernah minat ganti matic. Tapi karena Bebek yang saya naikin udah genap 10 tahun suami kepikir ganti matic.

Namanya dibeliin ya nerima aja. Walau jujurnya nggak tahu gimana cara pakainya.

Awal saya masih kegok pake rem tangan, kedua tombol sent, ketiga  kunci motor yang beda, dan terakhir lampu depan yang ternyata ga bisa dimatiin.

Yang terakhir paling gawat, jadi waktu pertama pake dan lihat lampunya nyala. Saya tanya orang gimana cara matiinya. Tuh orang jawabnya "mba, motor saya aja Bebek. Ga mungkin tau cara make matic"
Hiks, gue banget jawabannya. Secara gue juga bekas pengguna bebek.

Balik ke bebek vs matic. Bebek saya supra fit 2005 dan matic saya beat pop 2015

Kelebihan & kekurangan bebek :

- kudu main gigi
1 ama 2 buat tanyakan. Gigi 3 & 4 buat ngebut atau jalan datar.
- gasnya kudu ditarik dalem kalo tanjakan
-lampu besar bisa di on / off untuk menghemat energi
- kalo dikemudikan  remaja, lebih aman. Karena kalo nge-gas dalem ga langsung kenceng kaya matik ( lambat atau cepetnya bergantung pada perpaduan tarikan starter + gigi)
- rem semua di sebelah kanan (Rem tangan dan rem kaki ) jadi ga kegok ganti tangan saat ngerem.

- kurangnya body berat, nggak ada pijakan kaki buat berdiri dan ruang untuk bagasi



Sekarang review matic
- body bagus dan ringan
- ruang bagasi luas.
- tanpa perpindahan gigi untuk mengatur kecepatannya.
- pada jalan apapun pengemudi tinggal memainkan gas (ini membahayakan kalau penggunanya remaja, bisa kehilangan kontrol)

- matic menuntut pengemudinya bermain ditangan. Jadi kalau yang biasa bawa bebek, bakal pegal kaya saya tangannya

- jeleknya, lampu besar nggak bisa dimatiin. (bikin pemanasan global)

-rem kanan untuk rem depan, jadi saya yang biasa ngerem belakang pakai kaki (kalau naik bebek) suka kegok

- diluar itu, so far motor baru lebih hemat bensin dari motor lama yang pembakarannya udah aus




Jumat, 06 Maret 2015

Tips menciptakan karakter novel

Ini sebenarnya bagian yang juga termasuk penting dalam membangun sebuah novel. Selain  outline, tema dan diksi yang memikat.

Dan seringnya kalau kita pemula, memasukkan unsur diri  dan selera kita terhadap seseorang dalam novel pertama ( seolah-olah novel kita adalah biografi pribadi )

Bagaimana novel selanjutnya? Kita tak bisa menyeragamkan karakter. Tapi memang sulit untuk membuat karakter baru yang jauh dari novel sebelumnya.

Mungkin seperti para penulis fanfic lakukan, mencomot karakter tokoh yang sudah ada untuk mendapatkan jalan pintas termudah.

Seperti el James yang membawa karakter twilight ke dalam roman yang ditulisnya. Atau phoebe, penulis fanfic yang menulis forgotten eve.

Meminjam karakter untuk outline kita akan menghasilkan novel dengan rasa berbeda. Seperti resep masakan yang dimodifikasi sesuai selera kita.

Saya sendiri belakangan, (sebelum menulis novel) selalu mengambil foto artis atau siapapun untuk dibuat  silsilah tokoh yang akan saya tulis.

Dengan begitu, tiap kali saya terpengaruh oleh karakter di novel sebelumnya saya tinggal melihat  silsilah yang sudah saya buat untuk mengembalikan karakter novel ke relnya.

Misal :
Ki ham yung (dorama pinnochio) + gil ra I'm (secret garden) + goo Yong ha ( sungkyunkwan scandal) = ?


Kamis, 05 Maret 2015

oleh -oleh Medan ( yang beda)

Dulu waktu saya masih di Jakarta dan suami sering tugas ke Medan, saya kerap kali dibawakan bika ambon dan bolu gulung  (merk terkenal) sebagai oleh-oleh dari kota ini.

 rasanya lumayan enak kalau satu dua potong. Selebihnya blenger kalo menurut saya. Dan biasanya tuh bika sama bolu sisanya berakhir dirumah tetangga atau sodara.

Pertengahan 2007 saya pindah ke Medan, melihat langsung gimana ngantrinya orang belanja oleh-oleh bika ambon sama bolo gulung. Heran bin aneh ngeliatnya, karena sumpah saya ngerasanya tuh oleh-oleh biasa banget.

Karena nggak terlalu suka, saya coba hunting oleh-oleh lain, keliling di jalan Mojopahit sama tanya ke temen suami yang kecilnya di medan pas udah sepuh di jakarta. Hasilnya, saya ditunjukkin Bika Ubi Bintang sama Risol Gogo.

Dulunya nggak kepikir review nih makanan, saya biasa beli  buat stok cemilan akhir pekan aja. Cuma karena seringnya temen pesen bika ambon sama bolu gulung merk terkenal itu saya jadi agak gimana gitu. Yakin kalo ini makanan kudu di review biar orang tau, ini nggak kalah enak sama bika ambon dan bolu gulung !.

First, saya mau review bika ubi bintang yang berada di Jl. Mojopahit No. 73A (kalau masih pagi dan belum ada stoknya di majapahit, saya jalan kaki ke toko lamanya di Jl. Rotan Baru No. 12 A).



Nih bika dari ubi, tapi nggak berasa pahit kaya bika ubi dari tempat lain yang pernah saya beli (toko lain yang saya bilang sekarang udah tutup, dulu buka di johor). Terdiri dari macem-macem rasa, tapi yang saya inget Cuma original, keju sama coklat (karena Cuma itu favorit saya :D ). Harganya yang original Rp.23.000, yang lain diatasnya tapi saya nggak hapal.



Kalo buat di stok di rumah, nih bika biarpun diangetin berkali-kali pake kukusan tetep enak dan nggak bikin bosen. Perpaduan tape sama bika ambon yang rasanya jadi sensasional buat saya.
Kalau mau kesini, tinggal lurus dari bika ambon terkenal dan liat sebelah kanan (tokonya ada dipinggir sebelah kanan).

Dari Toko  Bintang jalan kaki dikit ke depan anda akan menemukan Toko GOGO. Toko ini yang menjual oleh-oleh kedua yang mau saya review. Letaknya di Jl. Mojopahit No. 53.

Sebenarnya bukan Cuma risol yang dijual di toko gogo, ada lemper ketan item dan juga kue sus yang fla-nya cukup enak. Ada juga crocket, tapi karena bahannya kentang saya agak kurang suka.


Risol GOGO merupakan produk terlaris dengan permintaan tertinggi setiap harinya. Orang rela antri untuk menunggu pesanannya di gorengkan.
Bagi yang akan membawanya untuk oleh-oleh keluar kota, GOGO menyediakan risol dalam keadaan beku sehingga bisa di goreng di tempat tujuan.



Risol GOGO punya kulit luar cukup tebal dan empuk dengan isian dalam berupa suiran ayam dan sayur yang padat. Rasanya renyah dan gurihnya pas. Dengan saos sambal khas buatan sendiri.

Kalau ingin tidak antri, pelanggan bisa meminta delivery order dengan minimum pesanan 40 buah. Atau memesan via ponsel (seperti yang biasa saya lakukan) dan begitu datang langsung siap.

 Masih ragu untuk membeli ? coba beli satu dua buah risol gogo dan cicipi sendiri atau beli bika ubi bintang Loyang kecil dan coba satu dua potong. Kalau tidak enak bisa antar ke rumah saya, saya siap sedia untuk menampung oleh-oleh  medan yang jarang orang tahu ini.

Selasa, 03 Maret 2015

Tips Penulisan Novel

Menulis novel sepertinya mudah, pembaca mungkin mengira hanya butuh imajinasi untuk menghasilkan karya fiksi 100 halaman.

Pada kenyataannya seorang penulis novel dituntut untuk belajar, berlatih, memiliki kepekaan dan kemampuan riset untuk mengembangkan cerita serta mencari peluang naskahnya dibukukan penerbit.Intinya ilmu menulis dan pengetahuan tentang media cetak buku dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah novel yang bukan kita produksi secara indie melainkan  di jual putus atau royalty ke penerbit.


Bagaimana cara memulai penulisan novel ?


Pikirkah hal terliar atau pertanyaan yang pernah terbersit di benak anda.
Misal tentang kucing yang mitosnya punya Sembilan nyawa.

Setelah itu kembangkan menjadi outline.
Kucing itu sudah delapan kali mati karena tak paham aturan manusia, bahwa mengambil ikan dari dapur manusia disebut pencuri dan mengakibatkan ia di pukuli massa seperti pencuri sepeda motor.
Pada titisan yang ke Sembilan malaikat mengingatkannya untuk berhati-hati dengan nyawa terakhirnya.

Dari outline ini penulis bisa memecah menjadi bab per bab kucing yang bereinkarnasi Sembilan kali, lalu pada reinkarnasi ke Sembilan bisa dibuatkan tiga atau lima bab kisah perjuangan hidupnya memperjuangkan nyawa terakhir.

Anggap tiap bab sepuluh halaman, jika dibuat dua belas bab maka akan menghasilkan naskah 120 halaman

Mudahkah merampungkannya ?

Saya katakan jelas tidak. Ada edisi penulis mengalami writing block, moody, atau sedang sibuk.

Untuk itu outline atau ringkasan bab per bab akan sangat membantu jika penulis sedang ingin melanjutkan karyanya.
Mereka tinggal membuka dokumen yang sudah dibuat, membaca ulang dan menguraikannya dalam draft tulisan.
Hanya saja, kadang ada pengecualian ketika otak sedang tak ingin diajak kerjasama. Otak memikirkan draft bab terakhir sementara anda terbiasa runut.
Satu-satunya cara untuk menyelesaikan novel anda adalah anda berkompromi dengan otak.

Saya biasa melakukannya dalam menulis novel. Seperti mengisi teka teki silang, saya menyisip bagian yang saya sudah punya jalinan ceritanya. Atau terkadang saya menukar bab tiga dengan bab satu untuk menimbulkan rasa penasaran pembaca.

Intinya perlakukan naskah semampu anda

Lalu bagaimana mengembangkan naskah, misal setting, penokohan atau jalinan cerita agar pembaca bisa merasakan seolah itu nyata.

Gali sebanyak mungkin informasi yang kamu butuhkan lalu kembangkan. Misal kucing dengan Sembilan nyawa, dalam ilmu klenik mungkin saja ia dianggap kerasukan karena merasa punya Sembilan nyawa. Dalam ilmu kejiwaan ia mungkin dianggap gila. Dalam ilmu kebatinan mungkin saja apa yang dialami kucing dianggap nyata.


Saya sendiri dalam meramu cerita sebisa mungkin menghadirkan tokoh yang belum pernah saya tulis + content local + isu kekinian untuk menciptakan novel yang multi platform

Risetnya bisa dari Google + Youtube + Wikipedia + Tripod Advisor,  empat web ini yang sering saya singgahi karena keterbatasan dana jika harus meng-observasi langsung.



Bagaimana dengan teknik penulisannya sendiri :

Gunakan EYD
Biasakan menggunakan Times New Roman, 12 pt dan margin 1,5 spasi agar menghasilkan naskah yang pas 100 halaman sesuai syarat rata-rata penerbit
Jangan lupa insert page number untuk mengingatkan sampai halaman berapa kamu menulis.
buat daftar isi dan judul bab per bab agar enak dibaca

Setelah naskah rampung pilih media yang ingin kamu tuju

Caranya cek google dengan ketik ‘ (Nama Penerbit) kirim naskah’
Nanti akan muncul web penerbit dan syarat kirim naskahnya.

Beberapa penerbit yang berhasil saya tembus saya informasikan tata cara pengirimannya disini


MEDIA PRESSINDO

Kriteria Penulisan Naskah

Tema menarik dan markrtable, serta memberi manfaat riil bagi pembaca.

Naskah di tulis dengan sistematika yang runtut, menggunakan gaya bahasa popular, obyektif, dan enak dibaca.

Bila diperlukan, naskah dilengkapi dengan foto, gambar, ilustrasi, bagan, table, dan flow chart

Lebih disukai jika naskah mengandung unsur baru, gagasan kreatif dan orisinal, yang belum banyak terdapat pada buku-buku lain yang sudah terbit.

Judul agar sesuai dengan topic, sebaiknya singkat padat serta unik.

Panjang naskah menimal 100 halaman A4 format 1,5 spasi dengan font Times New Roman 12 pt (bila memakai MS. Word, gunakan format penyimpanan RTF/ rich text format).

Sebaiknya naskah dikirim dalam bentuk soft copy dan hard copy dengan melampirkan: synopsis/ ringkasan, daftar isi, serta biodata penulis.
Penerbit memberikan keputusan layak terbit atau tidak, dalam waktu 2 (dua) minggu setelah naskah dibaca oleh editor dan rapat seleksi naskah.
Sumber : http://www.media-pressindo.com/



TIGA SERANGKAI

 Bagaimana cara mengirimkan naskah ke Tiga Serangkai?

1. Tiga Serangkai adalah penerbitan yang menerbitkan buku sekolah dan buku umum. Jika Anda ingin mengirimkan naskah ke Tiga Serangkai, pastikan dulu, naskah untuk buku sekolah (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK) atau buku umum (anak, remaja, dewasa popular, reliji).

2. Untuk buku umum, Tiga Serangkai memiliki 4 creative imprint. Creative imprint inilah yang logonya tercantum dalam buku-buku terbitan Tiga Serangkai. Creative imprint Tiga Serangkai yaitu:

a. Tiga Ananda
    Menerbitkan buku-buku untuk anak maupun remaja (maksimal usia 15 tahun), baik popular maupun reliji.

b. Tinta Medina
    Menerbitkan buku-buku reliji dewasa

c. MetaGraf
    Menerbitkan buku-buku popular dewasa (khusus nonfiksi)

d. MetaMind
    Menerbitkan buku-buku fiksi popular remaja maupun dewasa

e. Tiga Serangkai
    Menerbitkan Al - Qur'an

3. Jika Anda bermaksud untuk mengirimkan naskah kepada redaksi Tiga Serangkai, Anda dapat mengajukannya melalui e-mail atau mengirimkannya via pos.


Alamat pengiriman via pos:
Tiga Serangkai General Book
Jl. Dr. Supomo No. 23 Solo 57141
Telp. 0271-714344
Faks. 0271-713607
 Atau via e-mail ke:tspm@tigaserangkai.co.id
Sumber : http://tigaserangkai.com/component/content/category/9-uncategorised.html




Pada pengiriman ke penerbit dan agensi perhatikan syarat kirim naskah. Ikuti aturan yang ada. jika diminta untuk mengirim dalam bentuk proposal penulis bisa mencontoh dari sini



Proposal Naskah Buku

Data penulis
Nama :
Profesi/ pekerjaan :
Alamat pos                     :

Alamat email :
No. hp :
No. telp :
Naskah asli yang diajukan
Judul :
Bidang :
Jenis naskah :
Sasaran pembaca
Kelompok umur :
Kelompok sosial ekonomi :
Tingkat pendidikan :
Tingkat ketrampilan :
Perkiraan panjang naskah : …halaman … spasi
Keistimewaan naskah ini dibanding naskah sejenis :

Synopsis naskah :

Status proses penulisan naskah :

Status proposal :

Outline


Contoh isi tulisan



Saat mengirim naskah baik lewat email ataupun hard copy perhatikan untuk membuat surat pengantar naskah. Untuk pengiriman by email, surat pengantar ditulis di badan email.

Contoh surat pengantar ke penerbit

Contoh 1 :

Editor Yth

Perkenankan saya sebagai penulis pemula mencoba peruntungan dengan mengajukan naskah ( fiksi / non fiksi ) pada penerbitan anda.

Berikut saya lampirkan proposal dan naskah (novel anak / novel remaja/ novel islami atau lainnya)  yang telah selesai untuk dipelajari.

Mohon infonya apabila ditolak atau tidak ditolak pengajuan naskah saya ini

Hormat Saya

(nama penulis)





Contoh 2 :

Editor yth

           Perkenalkan nama saya …, seorang penulis pemula yang coba memberanikan diri menuangkan ide-ide saya dan mengajukan hasil karya saya pada …(nama penerbit yang dituju)

           Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan dalam proposal saya  biodata berikut hal-hal yang terkait dengan buku saya

          Besar harapan saya karya saya ini bisa dibaca dan dipelajari, dan apabila ditolak dinformasikan kekurangannya sehingga bisa menjadi acuan pembelajaran  untuk karya saya berikutnya.

Hormat Saya

(nama penulis)


Setelah email dikirim pastikan ada email balasan elektronik jika naskah diterima.
 Jika tidak ada maka hubungi penerbit untuk memastikan naskah sudah masuk

Tunggu naskah anda hingga rentang waktu evaluasi, jangan menanyakan sebelum tenggat evaluasi berakhir. Karena itu akan membuat Editor tidak nyaman.


Jika jawabannya ditolak, jangan menyerah, perhatikan input dari Editor (jika ada) dan perbaiki.
Jika tidak ada input kirim ke media lain, yakinlah pasti ada jodoh untuk naskahmu

Pengalaman saya, LoveU merupakan novel yang menemukan jodoh paling lama diantara novel saya lainnya. Ini karena idenya mainstream tentang bagaimana cara saya memandang sebuah keindahan. LoveU rampung ditulis 2007 dan baru menemukan jodoh 2013 lalu terbit di akhir 2014

Diterima dan diminta revisi
Lakukan, karena revisi merupakan langkah pembelajaran yang hampir semua penulis alami.

Kadang Editor lebih tahu, bahwa naskah jika sudah di revisi mungkin saja akan lebih cantik

Lilia di Negeri Akraland, contoh naskah novel saya yang mengalami revisi selama tiga tahun. Setelah kabar acc  di 2007, 2011 novel ini baru diterbitkan.

Di acc tapi royaltinya ternyata di bawah standar

Belum lama saya mengalami ini dan mengajukan surat keberatan. Karena setelah diskusi dengan penulis senior standar royalty naskah buku umum 10%, kecuali naskah buku pesanan yang hanya 7,5% karena jumlah cetakannya lebih banyak





Contoh surat keberatan

Medan, 15 januari 2014
Kepada Yth,
PENERBIT ANONIM
Ditempat


Dengan hormat,

Bersama surat ini saya beritahukan bahwa SPP telah saya terima hari sabtu, 32 januari 2015

Sebelumnya sudah saya tanda tangani. Tapi setelah saya baca seluruh isi perjanjian ada hal yang menjadi keberatan saya hingga membuat saya menghapus tanda tangan yang sudah saya bubuhkan.

Presentase royalti tidak termasuk dalam pembicaraan kesepakatan acc buku. saya ingin presentase royalty buku sama dengan  penulis buku pada umumnya yang sebesar 10%

Demikian keberatan yang ingin saya sampaikan, semoga bisa diterima. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Hormat saya

Ratna Dks

Naskah di acc, surat perjanjian penerbitan ditanda tangani kedua belah pihak, tapi buku fisik belum diterbitkan sesuai jadwal yang tertera di pasal perjanjian.dan hanya e book yang kemudian terbit

Jika anda tak mentolerir kebijakan sepihak, anda bisa menarik naskah kembali seperti yang pernah saya lakukan pada salah satu naskah saya yang diterbitkan lewat play store.

SURAT PERNYATAAN PENARIKAN NASKAH

Pada hari ini, Selasa – 23 September 2014. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ratna Dks
Alamat :
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

Terhitung mulai tanggal 23 Januari 2015, Saya resmi mencabut naskah buku novel (judul) yang pernah Saya Kirimkan kepada Penerbit …karena tidak adanya kepastian dari penerbit kapan buku fisik akan naik cetak.

Saya akan mengembalikan yang pernah Saya terima dari penerbit , satu buah amplop besar ber- kop  dan surat perjanjian penerbitan di dalamnya.

Saya tetap bermaksud berhubungan baik dengan penerbit  untuk waktu yang akan datang.

Demikian surat pernyataan penarikan naskah ini dibuat untuk diketahui dan di gunakan sesuai dengan kepentingan.

Mengetahui yang menyatakan


Editor.                  Penulis





***materi workshop penulisan novel perpustakaan daerah Labuhan Batu 17 Januari 2015